Saturday, November 24, 2007

Mendukung Tiga Umar Abad Ini

Selasa 28 Ags, 04:05 PM
Mullah Muhammad Umar, Dokka Umarov, dan Abu Umar Al Baghdady. Ketiganya memiliki banyak persamaan, selain nama. Ketiga Umar ini, selain pemimpin, juga pejuang. Mullah Muhammad Umar, selain menjadi pemimpin Taliban, juga seorang Amirul Mukminin bagi Imarah Islam Afghanistan. Dokka Umarov, selain menjadi Amir Mujahidin Kaukasus, juga pemimpin Daulah Islam Ichkeria, nama lain Checnya. Sementara itu, Abu Umar Al Baghdady adalah Amirul Mukminin Daulah Islamiyyah Iraq yang diproklamasikan akhir tahun 2006 lalu. Lalu apa persamaan lain mereka ? Mengapa mendukung tiga Umar ini ?

Dokka Umarov-Penerus Estafet Jihad Chechnya

Umar pertama kita adalah Dokka Umarov. Beliau terlahir dengan nama Khamad Umarov, April 1964 di desa Kharsenoi di Shatoy, wilayah selatan Chechnya. Beliau menyelesaikan pendidikan terakhir di Institut Minyak Fakultas Konstruksi di Grozny.

Jihad Checnya telah menjadi contoh membanggakan bagi dunia muslim. Sejarah menceritakan bagaimana jihad Chechnya telah melahirkan laki-laki pemberani dari negeri itu, maupun dari bumi lainnya untuk berjihad mengusir agressor kafir Rusia. Nama-nama mereka telah melagenda, seperti ; Kamander Khattab, Abu al Waled, Abu Hafsh, Abdul Halim Sadulayev, Shamil Basayev, Rustam Basayev (sepupu Shamil Basayev yang syahid, baru-baru ini) dan akhirnya Dokka Umarov. Nama yang terakhir, Dokka Umar, adalah penerus estafet jihad Chechnya dan namanya telah dikenal di seluruh dunia muslim. Seorang penyair Chechnya, Dara Shukoh bahkan mengatakan bahwa Chechnya adalah pemimpin jihad di dunia muslim sebagaimana dirilis kavkaz.com.

Dokka Umarov, Sang Amir Daulah Islam Ichkeria berhasil mengorganisir jihad dengan baik di wilayah tersebut, baik di KBR (Kabardino-Balkaria), KC (Karachay-Cherkes), Dagestan, Ingushetia, Stavropol, North Ossetia, dan Chechnya sendiri yang kesemuanya telah berbaiat kepada beliau. Pejuangan Dokka Umarov merupakan buah kesabaran estafet jihad dari mujahidin Chechnya yang selama bertahun-tahun tegar menghadapi mantan adi kuasa dunia, Uni Soviet.

Jihad mujahidin Chechnya melawan aggressor kafir Rusia dimulai tahun 1994 hingga 1996 dan alhamdulillah dimenangkan oleh mujahidin dengan merdekanya Chechnya secara de facto dari Rusia. Di bawah pimpinan Boris Yeltsin Rusia melancarkan serangan brutal dengan senjata-senjata berat, pasukan federal, bahkan dukungan udara.

Sebelumnya, seluruh pejuang Chehnya yang tergabung dalam All-National Conggress of The Chechen People (NCChP), yang dipimpin oleh Jenderal Dzhokkar Dudayev, melakukan manuver politik dengan membunuh pimpinan Partai Komunis Uni Soviet, Vitali Kutsenko, yang mana membuat Presiden Yeltsin mengirimkan pasukan ke Grozny, namun ditarik kembali ketika pasukan Dudayev mempersiapkan diri untuk meninggalkan airport.

Setelah peristiwa tersebut, Chechnya terpecah menjadi dua, yakni Republic Ingushetia yang masih menjadi bagian dari Federasi Rusia dan Republik Ichkeria (Chechnya) yang secara penuh menyatakan kemerdekaannya dari Rusia di tahun 1993. Hanya saja, para pemimpin Republik Checnya ini, mengkhianati rakyatnya dengan tetap tunduk dan menjadi boneka kafir Rusia. Padahal, sebagian besar rakyat Chechnya menghendaki penerapan syari’at Islam. Dengan demikian, era pemerintahan presiden Dzhokkar Dudayev, yang dimulai sejak 1993 hingga pemerintahan presiden Ramadan Kadirov, pada hakikatnya adalah pemerintahan boneka yang tetap tunduk kepada kafir aggressor Rusia. Mujahidin Chechnya selanjutnya melancarkan perlawanan gerilya kepada presiden-presiden Chechnya kaki tangan Rusia tersebut, hingga saat ini. Bahkan Ramadan Kadirov, presiden boneka Rusia terbaru, akhir-akhir ini mulai khawatir dan mengirimkan surat rahasia kepada presiden kafir Rusia, Vladimir Putin, menyatakan ketakutannya akan situasi keamanan di Checnya pasca mundurnya Putin dari kursi kepresidenan. Kadirov khawatir dia akan sendirian menghadapi pertempuran melawan mujahidin Chechnya pimpinan Dokka Umarov dan rakyat Checnya serta khawatir akan mengalami nasib yang sama seperti ayahnya, Akhmad Kadirov, yang tewas tahun 2004 akibat pengeboman di stadion Dinamo, sebagaimana diberitakan Al-Qoqaz.

Al Qoqaz juga meirilis sebuah peryataan dari Dokka Umarov bahwa jihad akan terus berlanjut di Chechnya, atas izin Allah, dan kami akan terus melanjutkan perlawanan kepada aggressor Rusia hingga seluruh pasukan mereka keluar dari Chechnya. Faktanya, tiada hari tanpa operasi militer yang dilakukan oleh mujahidin Chechnya pimpinan sang amir, Dokka Umarov ini. Salah satu divisi militer mereka, Komander Husein berhasil menyerang sebuah konvoi pasukan Rusia yang terdiri dari 5 kendaraan di sebuah jalan antara Shali dan Serjen-Yurt. Akibatnya, dua kendaraan musuh terbakar dengan 5 prajurit tewas dan 7 lainnya terluka. Tim sniper mujahidin juga berhasil membunuh empat prajurit penjajah di distrik Vedeno dalam waktu dan tempat yang berbeda. Tim sniper mujahidin ini disebar di seluruh front jihad Chechnya dan mereka melaksanakan operasi harian yang selalu berhasil memburu prajurit penjajah kafir Rusia.

Berdasarkan informasi terakhir dari mujahidin Daulah Islam Kaukasus selama empat bulan terakhir ini (Maret-Juni 2007), mereka telah berhasil menguasai hampir seluruh daerah di pegunungan dan perhutanan selatan Chechnya. Selain itu, para pemuda dalam jumlah besar telah bergabung dan mereka siap untuk dilatih baik pengetahuan dasar pertempuran, sabotase, penyergapan dan lainnya. Dalam periode ini front-front dan sektor-sektor serta unit-unit individu mujahidin telah berkembang sangat pesat yang menggambarkan operasi militer di Chechnya dan di zona yang berada di bawah tanggung jawab Front Kaukasus, di bawah kendali Dokka Umarov sangat luar biasa kemajuannya. Inilah awal kebangkitan Daulah Islam di Chechnya yang telah lama dinantikan.

Mullah Muhammad Umar-Mujahid Perkasa Tanah Khurasan
Umar kedua kita adalah Mullah Muhammad Umar. Beliau dilahirkan di Oruskan, propinsi Qandahar, Afghanistan, tahun 1962 M. Julukan beliau adalah Amir al-Mu’minin al-Mullah Muhammad ‘Umar Mujahid al-Hanafi al-Basytuni al-Qandahari al-Abadali al-Afghani. Saat ini, pribadi lagendaris tersebut memimpin Mujahidin Taliban, kelompok jihad yang sempat menjalankan pemerintahan Afghanistan, juga sebagai Amiril Mukminin, Imarah Islam Afghanistan.

Mullah Muhammad Umar, sosok unik dan sangat spesial, meski bagi sebagian orang lainya beliau merupakan orang yang aneh. Seluruh orang Taliban memiliki kesan khusus terhadapnya di hati mereka. Kecintaan mereka terhadapnya bisa dilihat melalui aksi-aksi dan ucapan-ucapan mereka.

Berita terakhir yang dirilis menceritakan bagaimana semangat Taliban dalam memerangi Presiden Karzai dan pasukan NATO semakin meningkat lebih-lebih karena dua hal; karena mereka telah menerima pesan tertulis dan sekaligus audio tape dari pemimpin mereka, Mullah Muhammad Umar. Dalam pesannya itu Mullah Muhammad Umar telah memerintahkan mereka untuk memerangi pasukan Salib (NATO) dengan sekuat tenaga yang semisalnya belum pernah terjadi sepanjang sejarah.

Sebagaimana Dokka Umarov, Mullah Muhammad Umar juga merupakan buah dari jihad panjang Aghanistan. Bahkan, dia adalah cermin jihad Afghanistan itu sendiri. Sejak Uni Soviet berhasil dipukul mundur Mujahidin Afghanistan, Mullah Muhammad Umar dan Taliban memperlihatkan kiprah mereka.Mullah Muhammad Umar telah berperang melawan Uni Soviet sejak tahun 1980 dan kemudian diterima sebagai pemimpin oleh banyak orang, dia adalah pemimpin yang baik namun orangnya pemalu. Salah satu mata Mullah Muhammad Umar cedera karena sebuah serangan roket di tahun 1989. Setelah itu Mullah Muhammad Umar sibuk belajar. Setelah mendapatkan keilmuan setingkat ulama, beliau masih menganggap dirinya sebagai pelajar (Talib), sehingga para pengikutnya dikenal sebagai Taliban.

Pada tahun 1994 Mulla Umar berperang melawan pemimpin-pemimpin dzolim dan kriminal Afghanistan sehingga sebagian besar daerah Afganistan berhasil diambil alih. Salah satu reporter di Peshawar mengatakan bahwa bagi Taliban tidak ada tempat yang aman untuk melakukan kejahatan. Teman dekat Mullah Muhammad Umar, Naik Muhammad, mengatakan bahwa tindakan Taliban tidak bisa disalahkan dari sisi manapun. Tindakan mereka tidak mengandung kesalahan apapun atau unsur-unsur jelek.

Setelah berakhirnya pemerintahan Taliban, dan serangan AS ke Afghanistan, Tidak seorangpun mengetahui dimana Mullah Muhammad Umar berada. Seorang komandan mengatakan, bahwa dimanapun Mullah Muhammad Umar berada beliau dalam keadaaan aman dan baik-baik saja, dan beliau memerintah pasukan dari tempat tersebut. Karena komandonya Taliban telah bersatu kembali pada tahun 2004, dan telah mengambil alih wilayah-wilayah tertentu di Afganistan Selatan dan berhasil menegakkan Imarah Islam Afghanistan.

Mullah Muhammad Umar tidak hanya melatih para pemuda untuk berperang, tapi beliau juga melatih mereka secara personal dan mengajari mereka etika berperang yang benar. Beliau mengatakan bahwa pasukan NATO adalah pasukan salib, presiden Karzai sebagai boneka dan Taliban adalah mujahid. Beliau berulang-ulang mengatakan bahwa pasukan Taliban harus sangat berhati-hati agar penduduk sipil Afghanistan tidak menjadi korban serangan mereka. Mereka seharusnya hanya menjadikan musuh sebagai sasaran. Salah seorang komandan Taliban mengatakan bahwa petunjuk Mullah Muhammad Umar menjadi aturan standar bagi mereka dan tidak seorangpun berpikir untuk melanggar aturan tersebut. Sungguh, sebuah teladan umat yang sangat fenomenal, seorang pemimpin sekaligus pejuang di medan jihad terdepan dunia Islam.

Abu Umar Al Baghdady-Selangkah Menuju Khilafah Islamiyyah
Umar kita yang ketiga adalah Abu Umar Al Baghdady. Beliau adalah Asy Syaikh Al Mujahid Abu Umar Abdulloh Ar Rosyidi Al Husaini Al Baghdady. Umar kita yang terakhir ini yang paling sedikit biografinya. Yang pasti, beliau adalah Amirul Mukmimin, Daulah Islamiyyah Iraq yang diproklamasikan di bulan Oktober 2006. Berdirinya Daulah Islamiyyah Iraq merupakan buah perjuangan Mujahidin sepanjang 3 tahun sejak invasi pasukan kuffar AS ke negeri dua sungai tersebut.

Tegaknya Daulah Islam Iraq didahuli oleh terbentuknya Majelis Syuro Mujahidin Iraq, yang terdiri dari beberapa jamaah jihad Sunni di Iraq, yaitu : Tandzim Al-Qaeda Irak, Jaisy Thoifah Manshuroh, Saroya Anshor Tauhid, Saroya Jihad Islami, Saroya Al-Ghuroba, Kataib Al-Ahwal. Belakangan, ada dua Tandzim jihad lain di Irak yang turut bergabung dalam Majelis Syuro, yakni Jaisy Anshar Al-Sunnah Wal Jama’ah dan Kataib Al Murobithin. Hal ini berdasarkan pernyataan Juru Bicara Majelis Syuro Mujahidin, Abu Maisaroh Al-Iroqi, yang dirilis situs Alhesbah (15/12/1426, atau 15-1-2006).

Dalam perjalanannya, Majelis Syuro Mujahidin semakin banyak menguasai daerah daerah di Irak. amerika beserta sekutunya dan pemerintah murtad Irak telah banyak meninggalkan sebagian besar wilayah irak dan mereka hanya tinggal berkuasa di zona hijau. Dengan semakin banyaknya daerah yang di takluk-kan dan di kuasai oleh Mujahidin dari Majelis Syuro,maka umat islam Irak mulai menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada Majelis yang penuh berkah ini.

Dengan demikian, Jihad Iraq saat ini bukan lagi sekedar perlawanan kaum Muslim Irak melawan penjajah Amerika. Bukan pula jihad antara Daulah Islam Iraq pimpinan Abu Umar Al Baghdady melawan pasukan Amerika dan sekutu-sekutunya. Pertempuran Irak adalah pertempuran garis depan umat Islam yang memiliki nilai sangat strategis bagi masa depan Umat Islam di seluruh dunia. Sebab, kali ini Mujahidin sedang melawan satu-satunya kekuatan Super Power yang masih tersisa, AS, yang nota bene merupakan musuh besar Umat Islam. Utamanya pasca peristiwa 11 September. Jika AS berhasil dikalahkan di sana, maka kita berharap –setelah bertawakkal kepada Allah—negeri-negeri Muslim lain bisa dilepaskan dari pengaruh para penguasa murtad yang mayoritas merupakan antek Amerika. Daulah Islamiyyah Iraq pun selangkah lagi menuju Khilafah Islamiyyah yang didambakan. Insya Allah.
Maka Dukunglah Mereka…!

Jika kaum muslimin telah mengenal kegemilangan Dua Umar terdahulu dalam sejarah Islam, yakni Umar Ibnul Khattab dan Umar bin Abdul Aziz, maka saat ini kaum muslimin memiliki Tiga Umar. Mereka sama-sama pemimpin pejuang, memimpin sekaligus berjuang di front terdepan jihad global dewasa ini. Chechnya, Afghanistan, dan Iraq adalah wilayah-wilayah jihad terpanas dewasa ini yang akan menentukan nasib kaum muslimin. Kita berharap Allah SWT. memberikan kegemilangan Islam kembali melalui Tiga Umar ini, Insya Allah. Mereka sama-sama telah menegakkan daulah Islam beserta penegakan syari’at di wilayah kekuasaan mereka masing-masing. Dokka Umarov memimpin Daulah Islam Ickheria (Chechnya). Mullah Muhammad Umar menegakkan Imarah Khassah Afghanistan, dan Abu Umar Al Baghdady dengan Daulah Islamiyyah Iraqnya. Dengan demikian, selangkah lagi Khilafah Islamiyyah yang selama ini diperjuangkan dan didambakan umat Islam akan segera terealisir.

Untuk itu, kaum Muslimin, siapa pun dan di mana pun harus mendukung Tiga Umar ini sekuat dan semampu mereka. Kaum muslimin bisa membantu mereka secara langsung (jika mampu) dengan ikut berjihad di bawah komando Tiga Umar ini, atau membantu finansial perjuangan jihad mereka, atau menyemangati kaum muslimin untuk berjihad membantu mereka, dan menyebarkan informasi jihad mereka. Minimal, kaum muslimin bisa membantu mereka dengan do’a di setiap akhir sholat, mendoakan agar mujahidin dimenangkan Allah SWT. dan kehancuran bagi musuh-musuh Allah SWT, hingga Islam tegak kembali di muka bumi ini. Maka dukunglah mereka…..!

Ar Rahmah Media Network The State of Islamic Media http://www.arrahmah.com

No comments: