Saturday, November 24, 2007

Internet dan Jihad Global Dunia Maya

Selasa 25 Sep, 07:10 PM
Arrahmah.Com - Internet adalah “Afghanistan Baru”. Begitu ungkap seorang Komisi Polisi New York, Raymond Kelly (Reuters, Sabtu, 15 Agustus 2007). Disejajarkannya internet dengan perang di Afghanistan menunjukkan betapa dahsyatnya pengaruh ineternet secara khusus dan media massa secara umum dalam jihad global dewasa ini. Apalagi yang menyampaikan adalah seorang komisi polisi kota New York, jantung ibukota dunia, bisa dibayangkan betapa seriusnya masalah ini.

Dalam buku berjudul : “Terror on the Internet, The New Arena, The New Challenges” yang ditulis oleh Gabriel Weimann, seorang profesor komunikasi di Universitas Haifa, Israel, yang juga seorang analis terorisme dan media massa, mengatakan : “Saat ini teroris tidak hanya berperang di dunia nyata, tetapi juga berperang di dunia maya sebagaimana mereka melakukannya di darat.”

Tidak terbantahkan, internet saat ini telah menjadi ajang jihad global di dunia maya. Kalau di dunia nyata mujahidin bertempur dengan kaum kuffar dengan senjata AK 47, dan pelbagai persenjataan lainnya, maka di dunia maya para Cyber Mujahid menggunakan mouse dan key board komputer untuk merangkai kata, merilis video, membuat images, berdiskusi di milis-milis dan forum, bahkan melakukan ‘serangan’ atau hacking ke situs-situs kuffar. Jadi jihad global memang sedang terjadi tidak hanya di dunia nyata yakni bumi jihad tapi juga di dunia maya, yaitu di internet. Allahu Akbar!

Al Qaidah dan As-Shahab Media
Dalam sebuah film dokumenter yang diproduksi oleh Televisi NHK Jepang dan di up date kembali oleh Discover Times Channel, diinvestigasi bagaimana keberadaan As Shahab, Media Publikasi Al Qaidah yang paling berpengaruh saat ini.

As Shahab, dalam bahasa Arab yang artinya “Clauds” atau awan memang memaksudkan dirinya sebagai pembawa pesan. Mereka berharap, dunia akan dipenuhi oleh pesan-pesan seperti awan. Dalam film dokumenter yang berjudul Media Jihad tersebut diketahui bahwa negara Pakistan adalah garis terdepan yang menjembatani publikasi video antara Al Qaidah di satu sisi dengan Barat di sisi yang lain. Sejak tahun 1999 Syekh Usamah bin Ladin dan para pengikutnya telah memanfaatkan tehnologi video untuk menyebarkan pesan-pesannya ke seluruh dunia. Sejak saat itu, ratusan video jihad dirilis dan disebarkan ke seluruh dunia. Dahsyat.

Dalam sebuah laporan lainnya, disampaikan bahwa Al-Qaida telah mengoptimalkan penggunaan internet untuk melakukan rekrutmen anggota baru. Terbukti, meskipun para tokoh puncak Al Qaidah di Saudi - termasuk Issa Saad bin Oshan, salah seorang redaktur majalah on line terkenal - telah dihabisi pihak keamanan Saudi, kelompok itu terus menerbitkan dua majalah yang didistribusikan secara luas selama beberapa tahun terakhir.

“Terbukti kekuatan Al Qaidah di Saudi sungguh hebat. Mereka mampu menerbitkan majalah dua kali sebulan, selama setahun penuh, meskipun banyak tokohnya telah terbunuh,” kata Paul Eedle, analis di London yang sangat mencermati situs-situs internet Al Qaidah.”

“Ini menunjukkan, kelompok kecil sekalipun dapat terus melakukan kampanye dengan menggunakan internet. Sebelum zaman internet, sebuah kelompok pasti segera tak terdengar lagi, jika jumlah mereka berkurang seperti Al Qaidah di Saudi,” katanya.

As Sahab memang bukan satu-satunya media informasi mujahidin. Daulah Islamiyyah Irak memiliki Al Furqan. Sebagaimana dirilis oleh mereka, Divisi Informasi Negara Islam Irak telah mengumumkan pembentukan institusi media dengan tugas memproduksi dan mempublikasikan audio-visual dan informasi-informasi lainnya yang dikeluarkan oleh Divisi Informasi Negara Islam Irak, yakni Al Furqan. Begitu juga dengan Al Fajr Media, yang mengkhususkan penyebaran video-video mujahidin Afghanistan, dan masih banyak lagi tentunya, sebuah media jihad di setiap bumi jihad.

Dirilisnya video terbaru oleh As Sahab Media yang berjudul “Wasiat Martir Dua Serangan, New York dan Washington” paska ulang tahun ke-6 9/11 kemarin yang wasiat ini disampaikan oleh Mujahid As Syahid (insya Allah) Abu Mus’ab Waleed al-Shihri, menunjukkan kontinuitas dan optimalisasi serta ketepatan waktu penggunaan media internet yang on line dan bisa diakses di seluruh dunia. Hal ini menjadikan peranan internet atau media dalam jihad global dewasa ini begitu dahsyat dan sangat ditakuti musuh-musuh Islam dan media kuffar tentunya. Jadi tidak berlebihan jika internet kemudian dikatakan sebagai The New Afghanistan.

Media Masa Corong Ideologis
Sebelumnya, tidak pernah seperti ini. Hegemoni pers global oleh Barat telah memarginalkan kaum muslimin dan terutama berita jihad dari mujahidin. Selama ini kaum muslimin hanya mendapat berita-berita dunia dari kantor-kantor berita kuffar seperti Reuters, AFP, CNN, BBC, ABC, The Times, dan sejenisnya yang tentunya sangat bias kepentingan. Media-media massa kuffar tersebut sudah barang tentu akan menyampaikan berita-berita menurut keinginan propaganda ideologis mereka dan akan mendiskriditkan informasi dari kaum muslimin, mujahidin khususnya.

Dalam sebuah artikel di Republika, Adian Husaini pernah mengatakan bahwa Barat mengontrol informasi dunia dan memproduk rata-rata 6 juta kata per hari, sementara Timur (Islam) hanya mampu 500 ribu kata per hari.

Dari perbandingan produksi kata melalui berbagai jenis media cetak, elektronik, dan dunia maya tampak jelas bahwa diseminasi nilai yang terus menerus dicangkokan ke benak manusia adalah nilai-nilai, doktrin, ideologi serta budaya Barat. Tengok jaringan informasi seperti CNN yang ditayangkan 24 jam terus-menerus melalui jaringan satelit yang bisa ditonton di seluruh pelosok dunia melakukan cuci otak tanpa henti. Media massa nasional pun lebih banyak merujuk kepada informasi yang diproduksi oleh kantor berita seperti UPI, Reuters, dan BBC. Tidak ada ceritanya media di Indonesia mengambil referensi dari As-Sahab, Ar Rahmah, Al Muhajirun, atau secara mandiri mengembangkan informasi tanding.

Ketimpangan informasi yang terjadi dan geliat jihad global yang mulai bangkit secara merata akhirnya mendorong kaum muslimin membuat media massa tandingan. Hal ini juga didorong dengan keyakinan bahwa menulis dan menyebarkan produk yang mengandung materi yang dapat memotifasi jihad dalam semua bentuknya, baik buku, kaset, beletin, majalah, video, dan lainnya adalah termasuk cabang jihad dengan lisan. Kaum muslimin juga meyakini bahwa bagi bagi orang yang tidak mempunyai kemampuan menulis buku, mereka dapat menyebarkannya baik dengan tangan, dengan faks atau dengan email. Termasuk juga jihad dengan lisan adalah menulis makalah di majalah-majalah, bulletin-bulletin, tabloid-tabloid, menulis di internet, mengelola situs, surat-menyurat melalui email, milis dan aktif di forum-forum Islam yang intinya menyampaikan pesan dan berita mujahidin kepada ribuan manusia, dan membela Islam di setiap kesempatan. Dari sinilah akhirnya lahir puluhan bahkan ribuan situs Islam, milis, forum, video-video jihad yang dikelola oleh kaum muslimin, seperti Al Jazera, Al Ikhlas, Al Firdaus, Sawtul Islam, Kavkaz Center, dan banyak lagi yang lainnya untuk skala internasional, serta Ar Rahmah Media, Al Muhajirun, Al Qoidun, As Sofwah, dan lainnya untuk skala lokal. Akhirnya, media massa kuffar seperti CNN dan BBC pun mendapat tandingan.

Al Qaidah di Saudi, melalui Oshan, mengelola Sawt al-Jihad (Suara Jihad), yakni alat propaganda paling penting untuk menyebarkan ide-ide Al Qaidah di Saudi. Terbitan penting lainnya adalah Muaskar al-Battar, suatu panduan perang gerilya yang disusun Al Qaidah.

“Saya kagum oleh kontinuitas penerbitan majalah itu, meskipun isinya sangat terlambat. Ini salah satu media kampanye terbaik yang dimiliki sebuah kelompok mujahidin ,” kata analis lain, dari sebuah institut studi pertahanan Eropa, yang tidak mau disebutkan namanya.

Menurut Peter Bergen, penulis buku laris Holy War, Inc, Al Qaidah memang telah memanfaatkan teknologi Barat untuk menyerang Barat sendiri. Menurutnya, orang ini atau Syekh Usamah bin Ladin adalah orang yang cerdas. Orang-orang Al Qaidah di bawah Syekh Usamah adalah orang-orang yang sangat ahli menggunakan seluruh teknologi pembuatan video, dan mahir pula dalam cyber internet sebagai sarana untuk menyebarkan video-video mereka dalam pelbagai format.

Dalam sebuah film dokumenter produksi NHK Jepang, diperlihatkan video-video jihad karya As Shahab yakni tentang 19 Syahid pelaku peristiwa 911. Film juga memperlihatkan cuplikan film “Battle of Riyadh” yakni operasi syahid mujahidin di Riyadh. Masih menurut Peter Bergen, pilihan kepada video jihad dan publikasinya lewat internet adalah karena cepatnya informasi ini sampai ke seluruh dunia sebagai bagian dari propaganda Al Qaidah.

Selain cepat, video-video jihad yang diproduksi oleh mujahidin bisa langsung menuju sasaran tembak yang tepat. The Jihad Media Battalion, sebuah kelompok distribusi dan kompilasi video-video jihad, baru-baru ini mengeluarkan sebuah video yang dialamatkan ke pemerintahan kuffar AS dengan judul : They Are Coming (Mereka Datang), sebagai peringatan akan adanya operasi-operasi jihad di masa datang. Video ini berisikan latihan tempur dan serang di Afghanistan, Iraq, Eritrea, Saudi Arabia, Philipina, Khasmir, Chechnya, Somalia, Pakistan, dan Indonesia sebagai sebuah propaganda, dan gambar-gambar pasukan yang terluka dan cacat sebagai pelengkap.

Video tersebut dibuka dengan pesan dari Abu Hager al-Muqrin, pimpinan Al-Qaida di Saudi Arabia, dan Syekh Osama bin Laden yang menyemangatkan para mujahidin untuk menyerang seluruh kepentingan-kepentingan Amerika yang ada, dilengkapi dengan gambar-gambar pasukan Amerika yang menangis sedih dan yang tewas. Video diakhiri dengan sebuah filem dokumentar dari John Pilger’s, Breaking the Silence, berisi sebagian wawancara dengan William Krystal dari Standard Weekly Publikasi yang berbicara tentang nasionalisme Amerika yang berlebihan. Jihad Media Battalion menyuguhkan sebuah pertanyaan penting : “Apakah Bush menyampaikan sebuah kebenaran?”

Video ini jelas membawa pesan yang ditujukan kepada pasukan Amerika dan pertanyaan untuk pimpinan-pimpinan mereka, bahwa kedatangan mereka ke negeri-negeri kaum muslimin akan diperingati. Mereka mengatakan : “Kamu datang ke kuburanmu…kami akan mengakhiri tiranimu melawan dunia….maka hancurkan dirimu sendiri…ketika dia datang kepadamu”. Sungguh, video ini adalah sebuah serangan yang mematikan, langsung di jantung hati orang-orang Amerika dan pemimpin-peminpin mereka. Dahsyatnya pengaruh video jihad ini juga terlihat ketika sebuah video paling baru yang dikeluarkan oleh As Shabab Media. Dalam video yang diberi judul The Solution atau Al Hill Pemimpin Jihad Al-Qaida Syaikh Osama bin Laden menganjurkan orang Amerika membuang sistem pemerintahan demokratis mereka dan memeluk Islam. Dan menurut sebuah sumber, usai video tersebut beredar di seluruh dunia, sejumlah warga Amerika Serikat memeluk Islam. Subhanallah!

Dalam transkripsi video itu, Syaikh Usmah bin laden (hafizahullah) mengatakan ada dua cara untuk mengakhiri perang Irak. Satu cara katanya adalah para pejuang Mujahidin terus memperhebat serangan terhadap orang-orang kafir dari tentara dan murtaddin dari anggota pasukan kafir Amerika dan jalan lainnya orang Amerika membuang sistem pemerintahan demokratis dan memeluk Islam.

Cyber Mujahid & Merger Media Jihad
Kehebatan Cyber Mujahid dalam menyerang situs-situs kuffar teryata juga sudah terbukti. Diberitakan dalam sebuah situs Global War bahwa beberapa hacker muslim menyerang sekitar 750 situs internet Israel, termasuk bank terbesar di negara tersebut, sebagai protes melawan operasi militer Israel di Gaza.

“Kalian membunuhi rakyat Palestina, kami hijak server-server kalian, sebagaimana tertera di sebuah pesan home page di situs target, Kamis pagi.

Hapoalin, bank terbesar di Israel, juga diserang, sebagaimana Rumah Sakit Rambam di sebelah utara kota Haifa, tulis media Israel.

Surat Kabar Jurusalem Post mengatakan bahwa serangan yang terjadi dilakukan oleh kelompok hacking yang bernama Tim Setan, dan berbasis di Maroko. Kelompok tersebut menyatakan bertanggungjawab terhadap serangan kepada situs pemerintah AS di tahun 2004, lanjut surat kabar tersebut.

Para hacker yang pro Palestina telah merilis serial serangan kepada Israel dan yang pro Israel di sebuah situs, sebagai lanjutan dari Intifada di tahun 2000. Pasukan Israel masuk Gaza Ahad lalu untuk mencari seorang tentara Israel yang diculik oleh pejuang perlawanan Palestina pada Ahad lalu.

Kalangan Cyber Mujahid juga mengenal beberapa sosoknya yang lagendaris, yang salah satunya memiliki nick name Irhaby 007. Beliau adalah Younis Tsouli, 22 tahun asal London Barat. Aksi-aksi beliau di dunia maya begitu lagendaris, dan yang paling dikenal adalah mempropagandakan video-video dari Syekh Abu Musab Al Zarqawi rahimahullah (eksekusi kaum kuffar) pada awal-awal perang Irak, dan mengirimkan video tersebut ke hampir seluruh situs dan forum jihad yang on line. Selain itu Irhaby 007 juga membuat sebuah buku panduan hacker bagi para pemula untuk memulai serangan ke situs-situs kuffar yang ada. Sayangnya, beliau akhirnya tertangkap oleh kepolisian Scotland Yard, dengan tuduhan merencanakan sebuah pengeboman. Padahal kecanggihan Irhaby 007 sangat sulit dicari tandingannya, karena beliau menguasai ilmu hacking, programming, serangan executing on line, dan master digital serta disain media. Sebagaimana diungkapkan oleh Rita Katz dan Michael Kern, seorang analis, bahwa Irhaby adalah seorang master dari seluruh ketrampilan tadi yang sulit dicari tandingannya.

Perkembangan menarik di dunia maya selain meningkatnya serangan para Cyber Mujahid di atas adalah mergernya beberapa media jihad dan bermunculannya situs-situs jihad di hampir seluruh dunia. Perkembangan ini tentunya sangat kondusif dan signifikan dengan upaya mengembalikan kejayaan umat Islam, Insya Allah.

Dalam sebuah pemberitaan di forum Al-Firdaws (sebuah situs forum jihad berbahasa Inggris) InterVision akan bergabung dengan Caliphate Voice Channel (saluran informasi Negara Islam Irak) di bawah bendera Global Islamic Media Front

Sebagaimana peryataan mereka, Al-Firdaws Jihadi Forums sedang menghubungkan saudara laki-laki tercinta mereka di Front Media Islam Global. Serikat sekerja ini yang dikenali adalah penanda penting dan usaha berhubungan akan menambah masa depan kerja. Berdasarkan hal tersebut, kami menyatakan: Al-Firdaws InterVision Channel akan menghubungkan/bergabung dengan Caliphate Voice Channel (CVC) di bawah bendera Front Media Islam Global dan di bawah nama: Caliphate Voice Channel.

Di bumi jihad Somalia sejak pecah perang antara aggressor AS dengan mujahidin Somalia, bermunculan situs-situs jihad yang menyerukan jihad. Seruan itu mereka sebar di berbagai situs internet Somalia, guna membangkitkan semangat perlawanan mengusir kehadiran militer Ethiopia dan AS.

Kalimat ajakan jihad dengan mudah dapat dilihat di berbagai situs internet, lalu memunculkan komentar para pakar Somalia. Mereka mengatakan bahwa kalimat kalimat itu awalnya muncul dari situs Al-I’lam al-Jihadi, media jihad. Menurut para pakar Somalia, kalimat itu menyebar sangat cepat dan sulit dihalangi oleh pemerintah Somalia disebabkan pengelolanya tidak mampu terlacak keberadaannya.

Dalam pembicaraan dengan Islam on line, seorang pakar informasi Somalia, Muhamad Jaouri, membagi media massa Somalia pada tahap ini menjadi tiga jenis. Ada media yang mendukung pemerintah transisi Somalia di seluruh informasinya, ada yang secara langsung menyeru penggulingan pemerintahan transisi, dan ada pula yang menyerukan perang melawan penjajah asing seperti Ethiopia dan Amerika. Semuanya tersebar di situs-situs internet.

Media internet yang menyerukan peperangan melawan penjajah merupakan media yang paling banyak mendominasi. Tapi ada juga media radio yang menyampaikan pesan perlawanan itu secara tidak langsung, dengan sekali sekali membunyikan lagu-lagu kebangsaan Somalia karena khawatir disegel siaran radionya dan tidak mendapat izin operasi oleh pemerintah, jelas Muhammad Jouri.

Sementara dari aspek internet, situs-situs jihad Somalia yang mendapat banyak tanggapan dari rakyat Somalia, Jouri mencontohkan situs Al-Qadisiya, Al-Huriya, Ad-Da’wa, Kasmayo news dan lainnya. Menurut Jouri, situs-situs ini menyebarkan pernyataan penting khusus dari sejumlah pimpinan Mahakim Islamiyyah/UIC. Bahkan pesan-pesan terkait keburukan pemerintah transisi ditambah dengan fatwa yang menyerukan perang melawan pemerintah transisi dan pasukan AS.

Ada pula situs internet yang menyerukan untuk memerangi semua orang Amerika di Somalia. Seperti situs Somal Talk, Joub Jouj, dan Helgen. Di situs-situs itu, disebarkan informasi kejahatan AS saat melakukan serangan udara di sejumlah wilayah Somalia dengan dalih menyembunyikan kaum teroris.

Reuters beberapa waktu lalu mengutip salah satu informasi dari Syabaka Qadisiya yang diambil dari pernyataan kelompok bernama Harakah Muqawwamah Syabiyah. Isinya adalah ajakan untuk memerangi tentara Ethiopia dan mengancam bahwa akan ada bahaya besar bila pasukan perdamaian PBB benar-benar didatangkan ke Somalia. Somalia bukan tempat yang cocok untuk mereka yang datang untuk mengambil honor. Tapi ia merupakan tempat yang cocok untuk mereka menjemput ajal di sana. Honor yang akan mereka ambil di Somalia, akan digunakan untuk mengirim mayat mereka ke negara asal mereka. Begitulah cara perlawanan pejuang Somalia, dan propaganda ini tentu saja akan menggentarkan kaum kuffar di Somalia.
Khatimah

Dalam sebuah sabdanya Rasulullah SAW mengatakan :
“Makilah orang-orang Quraisy, karena makian itu lebih menyakitkan mereka daripada tusukan tombak”(HR Al Bukhari dan Muslim)

Memaki adalah bahasa propaganda, dan propaganda yang sangat efektif jika ditunjang dengan media penyebaran informasi yang efektif, cepat, dan mendunia. Internet menjawab kebutuhan tersebut. Maka, jihad dengan lisan itu mempunyai peran yang sangat besar, dan ini merupakan tahapan yang pertama sebelum dilakukan jihad secara fisik dan jihad dengan harta. Orang itu tidak dapat dimotifasi untuk berjihad secara fisik kecuali dengan lisan, dan tidak dapat diberi motifasi untuk berjihad dengan harta kecuali dengan lisan. Dengan demikian jihad dengan lisan itu memiliki peran yang sangat besar, dan ini adalah satu-satunya jihad yang dapat dilakukan oleh semua kalangan mukallaf, karena semua mukallaf dapat berjihad dengan lisannya dengan cara apapun, minimal dengan mengirimkan sebuah email. Wallahu’alam bis showab!
By: M. Fachry
International Jihad Analysis
Ar Rahmah Media Network
The State of Islamic Media

No comments: